Selasa, 18 Oktober 2011

Diare pada Anak: Kenali dan Atasi!


Diare merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Orangtua sering mengeluh anaknya menderita diare tanpa mengetahui batasan diare yang sebenarnya.
Batasan diareBatasan diare adalah bila anak buang air besar dengan konsistensi lebih cair atau lebih encer dibanding biasanya atau terjadi buang air besar lebih sama dengan 3 kali dalam sehari,  dengan atau tanpa disertai lendir atau darah.

Penyebab diareDiare dapat disebabkan oleh infeksi, baik virus, bakteri maupun parasit. Selain itu dapat pula karena alergi susu sapi, intoleransi, malabsorbsi ataupun keracunan makanan. Diare yang disertai lendir dan darah dinamakan disentri dan memerlukan pemberian antibiotik.
Gejala dehidrasi pada anak penderita diareAnak yang menderita diare rentan mengalami dehidrasi/kekurangan cairan. Berikut 6 gejala awal dehidrasi pada anak:
  1. Anak jadi tampak rewel
  2. Anak tampak haus
  3. Kelopak mata anak tampak cekung
  4. Saat anak menangis, tidak keluar air mata
  5. Bagian mulut dan lidah masih terlihat kering
  6. Kulit anak tidak kembali dengan cepat saat dilakukan cubitan kulit pada bagian perut
Pertolongan pertama yang harus dilakukan oleh orangtua adalah pemberian cairan  kemudian dibawa ke dokter atau sarana kesehatan terdekat.
Mengatasi Diare pada Anak
  1. Berikan cairan pengganti berupa oralit.
  2. Dukungan nutrisi pada anak dapat berupa pemberian air susu ibu (ASI) maupun makanan tambahan lainnya yang biasa diberikan. Penggantian susu pada anak dengan diare dilakukan bila terbukti terdapat alergi maupun intoleransi laktosa.
  3. Pemberian zinc pada anak dengan diare bertujuan untuk memperpendek durasi diare, membantu proses penyembuhan dan untuk mencegah berulangnya diare minimal dalam 3 bulan ke depan.
  4. Antibiotik tidak diberikan pada anak dengan diare akut non disentri. Antibiotik hanya diberikan pada anak dengan diare disentri.
  5. Perbaiki kebiasaan orangtua menyangkut masalah higinis. Hal yang sering terlupa adalah cuci tangan sebelum dan setelah membersihkan tinja anak. Perhatikan penggunaan susu formula, misalnya penyediaan susu yang baik, pembersihan botol susu dengan cara dididihkan, dan air bersih yang digunakan.
Kapankah anak harus dibawa kembali ke dokter?Bawa kembali si kecil ke dokter jika ia kemudian panas tinggi, tidak mau makan atau minum, muntah terus-menerus,  terlihat tanda-tanda dehidrasi, atau dalam 3 hari berikutnya tidak terjadi perbaikan. Perbaikan terlihat bila konsistensi tinja anak mulai menjadi padat dan frekuensi buang air besar menjadi berkurang. Hal ini umumnya disertai dengan perbaikan klinis pada anak, misalnya dengan timbulnya kembali nafsu makan.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar